Fazri Aditya
12560071
ABSTRAK
Kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi terus berkembang tanpa batas. Setiap hari pasti ada perkembangan dan
kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Namun kemajuan tersebut
tidak sepenuhnya membawa dampak baik bagi manusia ataupun penggunanya tapi
kemajuan teknologi juga menimbulkan dampak negatif yang tidak sedikit. Dampak
negatif yang ditimbulkan dari teknologi informasi dan komunikasi ini akan
sangat berbahaya jika yang terkena adalah anak-anak usia dini kerena anak-anak cenderung
tidak menyaring apa yang mereka dapat. Anak-anak juga cenderung langsung
mempraktekan apa yang mereka terima dan mereka dapat.
Kata kunci : Teknologi Informasi, Pola Pikir Anak, Kebiasaan dan Perilaku Anak
Kata kunci : Teknologi Informasi, Pola Pikir Anak, Kebiasaan dan Perilaku Anak
PENDAHULUAN
Melihat kondisi teknologi yang terus
berkembang saat ini, teknologi seakan mempermudah segala kegiatan kita. Selain
itu juga semakin berkembangnya teknologi semakin banyak alat, mesin dan benda
canggih bermunculan yang gunanya untuk membantu kita dalam melakukan segala
kegiatan. Namun kemajuan teknologi tidak semuanya membawa dampak positif bagi
kehidupan manusia. Ada banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi, beberapa diantaranya mengurangi sifat
sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada
bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat
mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi. Kejahatan seperti
menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut
berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut
pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan
tersebut. Dan membuat kita jadi terhipnotis dan cenderung lebih menyukai dunia
maya serta melupakan dunia nyata.
Dampak negatif itu akan berdampak
serius apabila terjadi secara terus-menerus, apalagi jika sudah terjadi sejak
dini. Bila kita telaah kembali kondisi yang sekarang terjadi mulai dari balita
sudah akrab dengan teknologi, misalnya dengan permainan dalam laptop dan gadget
lainnya. Mereka lambat laun lebih tertarik dengan teknologi dan jika kurang
diperhatikan, maka mereka cenderung hidup dengan gadget tersebut. Hingga kasih
sayang orangtua kepadanya kurang terasa. Penggunaan teknologi yang tidak baik
tentu akan menimbulkan dampak yang tidak baik pula terhadap penggunanya.
Apabila ini sudah terjadi terhadap anak-anak kecil maka itu akan mengubah pola
pikir, tingkah laku, dan kebiasaan mereka menjadi buruk dan tidak sesuai yang
diharapkan oleh orang tua mereka masing-masing yang tentunya mengharapkan
anaknya menjadi pribadi yang baik.
Masalah-masalah yang timbul dari
kemajuan teknologi, terutama dibidang informasi begitu banyak. Bagaimana
pengaruh dan akibat dari kemajuan teknologi informasi terharap pola pikir
anak-anak akan diulas lebih lanjut dalam karya tulis ini. Tujuan karya tulis
ini mengulas bagaimana pengaruh teknologi informasi terhadap pola pikir
anak-anak. Selain itu juga untuk menemukan solusi agar kemajuan teknologi
berbanding lurus dengan kemajuan pola pikir anak-anak usia dini.
SEJARAH TEKNOLOGI
Teknologi
adalah pembuatan, penggunaan, dan pengetahuan alat, mesin, teknik, pertukangan,
sistem, atau metode organisasi untuk menyelesaikan suatu masalah atau
mengerjakan suatu fungsi tertentu. Teknologi dapat juga merujuk pada kumpulan
alat, permesinan, dan prosedur. Sementara, menurut KBBI, teknologi adalah
metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau
dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi secara signifikan memengaruhi kemampuan manusia, juga spesies hewan
lainnya, untuk berkendali dan beradaptasi pada lingkungan asli mereka. Kata teknologi
berasal dari bahasa Yunani, τεχνολογία (technología); dari τέχνη (téchnē),
berarti “seni, keahlian, keterampilan, kerajinan” dan -λογία (-logía), “berarti
pengkajian mengenai-”. Istilah ini dapat diterapkan secara umum maupun khusus
pada suatu cakupan tertentu: misalnya teknologi konstruksi, teknologi medis,
dan teknologi informasi. (Wikipedia, 2012)
Penggunaan
teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api
telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda
telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka.
Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan
Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan
manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua
teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang
semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai
senjata nuklir. (Wikipedia, 2012)
Teknologi
telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak
kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk
ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang.
Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki,
yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak
Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi
nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan
pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang
efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada mulanya hanya
menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
(Wikipedia, 2012)
Perkembangan
teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan
hasil kebudayaan telah nampak berorientasi menuju bidang teknologi. Secara
etimologis, akar kata teknologi adalah techne yang berarti serangkaian prinsip
atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau
kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan
seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada
tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni,
Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The
Mechanical). (Wikipedia, 2012)
Teknologi
mengalami perkembangan yang tidak pernah berhenti. Tiap tahun, tiap bula,
minggu, jam, bahkan detik teknologi terus berkembang. Mulai dari zaman dahulu
yang masih bersifat tradisional sampai sekarang yang bersifat modern. Teknologi
terus berkembang seiring berkembangnya zaman yang tujuannya untuk memudahkan
manusia mengerjakan dan melakukan sesuatu demi kelangsungan hidupnya.
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Teknologi
Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information and Communication
Technologies atau disingkat dengan ICT) adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan
teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan
alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke
lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah
dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi
mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah
TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat
keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad
ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang
teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai
perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya. (Wikipedia, 2012)
Terdapat
berbagai macam teknologi, namun yang paling terlihat kemajuannya adalah di
bidang teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi sangat terhihat
dimulai dari adanya telepon, telepon gennggam, radio, televisi, dan yang
terakhir adalah internet. Teknologi informasi terus berkembang, seperti
handphone/telepon genggam yang sudah banyak menggunakan fitur-fitur canggih
yang memudahkan manusia berkomunikasi. Televisi sudah semakin banyak modelnya
mulai dari layar cembung, layar datar, flat, dan yang lainnya. Internet pun
semakin mudah dijangkau oleh semua orang, semua kalangan, dan semua generasi.
POLA PIKIR, KEBIASAAN, DAN PERILAKU
ANAK
Pola
Pikir
Aqliyah
(pola pikir) adalah cara yang digunakan untuk memikirkan sesuatu; yakni cara
mengeluarkan keputusan hukum tentang sesuatu, berdasarkan kaidah tertentu yang
diimani dan diyakini seseorang.
Elfiky
(2009:20) dalam bukunya Terapi berfikir positif mendefinisikan pengertian pola
pikir sebagai sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali di berbagai tempat
dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi
kenyataan yang dapat dipastikan di setiap tempat dan waktu yang sama.
Pola
Pikir Negatif
Asmani
(2009) menyebutkan bahwa negative thinking biasanya berupa pemikiran, perasaan,
dan intuisi yang menyalahkan diri sendiri dan orang lain, yang bisa menurunkan
semangat dan mengendurkan daya juang. Yang gawat adalah jika pola berfikir
negatif itu telah menjadi jalan hidup. Artinya, kebiasaan negatif thinking itu
telah dijalaninya selama bertahun-tahun hingga bahkan dianggapnya hal itu
sebagai sesuatu yang normal. Pola pikir individu yang kurang percaya diri (pola
pikir negatif), bercirikan antara lain:
1. Menekankan keharusan-keharusan pada
diri sendiri (saya harus bisa begini atau saya harus bisa begitu). Ketika
gagal, individu tersebut merasa seluruh hidup dan masa depannya hancur.
2. Cara berpikir totalitas dan dualisme :
kalau saya sampai gagal, berarti saya memang jelek.
3. Pesimistik yang futuristik : satu saja
kegagalan kecil, individu tersebut sudah merasa tidak akan berhasil meraih
cita-citanya di masa depan. Misalnya, mendapat nilai C pada salah satu mata
kuliah, langsung berpikir dirinya tidak akan lulus sarjana.
4. Tidak kritis dan selektif terhadap
self-criticism : suka mengkritik diri sendiri dan percaya bahwa dirinya memang
pantas dikritik.
5. Labeling : mudah menyalahkan diri
sendiri dan memberikan sebutan-sebutan negatif. Seperti ungkapan, saya memang
bodoh? saya ditakdirkan untuk jadi orang susah? dsb.
6. Sulit menerima pujian atau pun hal-hal
positif dari orang lain : ketika orang memuji secara tulus, individu langsung
merasa tidak enak dan menolak mentah-mentah pujiannya. Ketika diberi kesempatan
dan kepercayaan untuk menerima tugas atau peran yang penting, individu tersebut
langsung menolak dengan alasan tidak pantas dan tidak layak untuk menerimanya.
7. Suka mengecilkan arti keberhasilan
diri sendiri : senang mengingat dan bahkan membesar-besarkan kesalahan yang
dibuat, namun mengecilkan keberhasilan yang pernah diraih. Satu kesalahan
kecil, membuat individu langsung merasa menjadi orang tidak berguna.
Pola
pikir Positif
Ciri
orang yang berpikir positif (Pola pikir Positif) :
1. Melihat masalah sebagai tantangan.
2. Menikmati hidupnya.
3. Pikiran terbuka untuk menerima saran
dan ide.
4. Menghilangkan pikiran negatif segera
setelah pikiran itu terlintas dalam benak.
5. Mensyukuri yang di miliki.
6. Tidak mendengarkan gosip yang tak
menentu.
7. Tidak membuat alasan tapi langsung
membuat tindakan.
8. Menggunakan bahasa yang positif.
9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif.
10. Peduli pada citra diri.
Kebiasaan
Kebiasaan merupakan tindakan menurut pola tingkah laku yang tetap, ajeg, dan normal di dalam suatu masyarakat atau komunitas hidup tertentu. Sebagai sebuah prilaku yang tetap (ajeg) kebiasaan merupakan prilaku yang selalu berulang hingga melahirkan satu keyakinan atau kesadaran bahwa hal itu patut dilakukan dan memiliki kekuatan normatif yang mengikat.
Kebiasaan merupakan tindakan menurut pola tingkah laku yang tetap, ajeg, dan normal di dalam suatu masyarakat atau komunitas hidup tertentu. Sebagai sebuah prilaku yang tetap (ajeg) kebiasaan merupakan prilaku yang selalu berulang hingga melahirkan satu keyakinan atau kesadaran bahwa hal itu patut dilakukan dan memiliki kekuatan normatif yang mengikat.
Perilaku
Definisi perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud di gerakan (sikap); tidak saja badan atau ucapan.
Definisi perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud di gerakan (sikap); tidak saja badan atau ucapan.
Perilaku
adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan
(Depdiknas, 2005). Dari pandangan biologis perilaku merupakan suatu kegiatan
atau aktifitas organisme yang bersangkutan.
Robert
Kwick (1974), menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu
organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. (dikutip dari
Notoatmodjo, 2003).
Skinner
(1938) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus/ rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi
melalui proses adanya organisme. Dan kemudian organisme tersebut merespon, maka
teori Skinner ini disebut “S-O-R” atau stimulus-organisme-respon.
Hubungan
Pola Pikir, Kebiasaan, dan Perilaku
Pola
pikir, kebiasaan dan perilaku saling berkaitan. Pola pikir menghasilkan aksi
dan aksi yang terus menerus menghasilkan kebiasaan dan dari kebiasaan akan
menghasilkan perilaku tetap yang akan terus menerus dilakukan dan sulit untuk
di rubah. Jadi dapat disimpulkan sebuah perilaku tetap berasal dari hal yang
terkecil yaitu pikiran/pola pikir. Pola pikir sangat menentukan pembentukan
karakter seseorang. Jika pola pikir dari awal sudah salah maka perilaku yang di
timbulkan pun negatif. Namun jika dari awal pola pikir sudah positif maka
perilaku yang di hasilkan pun positif.
Seperti
pernyataan Ibrahim Elfiky dalam bukunya Terapi berfikir positif, pola pikir
berasal dari pikiran yang terjadi berkali-kali. Pola pikir anak-anak dan orang
dewasa pun berbeda. Orang dewasa akan lebih dapat berfikir dan memilih mana
yang baik dan buruk. Berbeda kondisinya dengan anak-anak, anak-anak belum
sepenuhnya dapat berfikir dengan baik dan memilih mana yang baik atau buruk
untuk dirinya. Hal tersebut akan sangat berbahaya jika pemikiran anak-anak dari
awal sudah menyimpang, karena akan menimbulkan dampak negatif terutama pola
pikir yang tertanam, kebiasaan, dan perilaku yang di hasilkan.
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI TERHADAP POLA PIKIR ANAK
Tidak
semua dampak yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi terutama dibidang
informasi dan komunikasi adalah positif, namun ada banyak dampak negatif yang
ditimbulkan akibat kemajuan teknologi tersebut. Ada banyak pengaruh yang
ditimbulkan dari kemajuan teknologi terutama untuk anak-anak, mulai dari gaya
hidup, pola pikir, kebiasaan, dan perilaku. Anak-anak pada usia dini cenderung
kurang menyaring apa yang diterimanya secara langsung, itu semua dikarenakan
pemikiran anak-anak belum sepenuhnya terbentuk. Oleh karena itu, apabila ada
sesuatu yang negatif masuk ke dalam ‘mindset’ (pola pikir) mereka itu akan
berdampak buruk bagi dirinya kedepannya.
Dari bidak teknologi informasi sendiri yang cenderung menghasilkan banyak dampak untuk anak-anak adalah internet.
Dari bidak teknologi informasi sendiri yang cenderung menghasilkan banyak dampak untuk anak-anak adalah internet.
Berikut
ini adalah dampak positif internet untuk perkembangan anak:
1. Internet membuat pola pikir anak
menjadi lebih terbuka
2. Internet bisa menumbuhkan daya
kreativitas anak
3. Dengan banyak duduk di depan komputer
untuk mengakses internet, maka anak akan memiliki koordinasi yang baik antara
mata, otak, dan tangan.
4. Internet juga bisa memberikan dampak
yang positif bagi anak dalam memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi.
5. Dengan sering berhubungan dengan dunia
internet, membuat anak menjadi lebih bisa berfikir kritis dan berkonsentrasi
pada suatu hal
6. Internet bisa mengasah kemampuan anak
dalam bidang verbal dan non verbal
7. Cara berfikir logis juga bisa
ditumbuhkan melalui internet.
8. Kemampuan kognitif memori anak bisa
berkembang dengan pesat bila anak sering mengakses internet.
Berikut
ini adalah dampak negatif internet untuk perkembangan anak:
1.
Terlalu
asyik bermain internet membuat anak mengesampingkan kehidupan sosialnya
2.
Tanpa
pengawasan yang ketat, anak bisa mengakses semua halaman web yang tersedia.
Termasuk konten – konten porno dan konten – konten negatif lainnya.
3.
Walaupun
jumlah teman di dunia maya tidak sedikit jumlahnya, tanpa arahan dari orang
tua, maka bisa jadi teman – teman di dunia maya tersebut bisa memberikan dampak
yang negatif bagi anak kita
4.
Data
atau segala hal yang tersedia di internet tidak sepenuhnya benar dan anak belum
mampu untuk membedakan serta menyaring informasi mana yang benar serta jenis
informasi mana yang salah.
5.
Anak
yang banyak mengakses internet untuk mengerjakan tugas sekolahnya cenderung
menjadi pribadi yang plagiat serta memiliki kemampuan yang buruk dalam menulis
essay.
6.
Dengan
banyak mengakses internet, anak akan kesulitan dalam membedakan mana hal yang
real serta mana hal yang tidak real.
Berdasarkan
pernyataan diatas telah dipaparkan beberapa dampak positif dan dampak negatif
yang ditimbulkan dari teknologi informasi. Dewasa ini yang paling tersorot dan
populer dalam bidang teknologi informasi adalah internet. Pengaruh virus
kecanduan internet telah menyerang tak hanya kalangan orang dewasa, melainkan
anak-anak pun telah banyak yang sehari-harinya dekat dengan internet. Itu
terlihat di situs pertemanan yang ada di internet seperti Frienster, Facebook,
Twitter dan sebagainnya. Anak telah banyak yang memiliki akun dari media sosial
tersebut.
Seperti
kita tahu masa kanak-kanak dan remaja adalah masa transisi dimana anak-anak
belum mampu berfikir secara matang dan cenderung labil dalam hal emosi dan
tingkah lakunnya. Apa yang terlihat akan segera diserap dan dipraktekkan untuk
menjawab rasa ingin tahunnya. Dalam hal ini perkembangan zaman dan teknologi
(dalam hal ini internet khususnya) saat ini telah memberi dampak tak sedikit
terhadap perkembangan perilaku maupun pola pikir anak-anak.
Suatu
yang di khawatirkan disini ketika internet disalahgunakan para kalangan
anak-anak dan orangtua kehilangan kontrol terhadap apa yang dilihat dan
dilakukan oleh anak diberbagai situs yang ada di internet. Sebagai contoh tanpa
sepengetahuan orangtua anak dengan mudah dapat mengakses foto maupun video
dewasa dari sesama temannya maupun dari situs porno yang ada. Tentu hal ini
jika tak dicegah dapat memicu terjadinya hal-hal negatif yang tidak diinginkan,
seperti seks bebas, penyimpangan seksual, hingga kehamilan di usia dini.
Selain
studi kasus diatas, internet juga dapat mengurangi sifat sosial manusia karena
cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara
langsung (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan
perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi. Seorang anak yang sudah kecanduan
dan nyaman dengan internet biasanya akan terus bermain internet dan jarang
keluar rumah dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya atau pun orang lain.
Hal tersebut akan mempengaruhi kepribadian anak itu sendiri, anak yang
cenderung kurang berinteraksi dan tidak mudah bergaul dengan orang lain akan
sering terasa minder atau rrendah diri dan cenderung kurang percaya diri ketika
berada di antara orang banyak. Dampak yang seperti itu yang dapat mengubah pola
pikir sekaligus kepribadian anak-anak setelah dewasa. Selain itu, anak-anak
yang sudah mengalami kecanduan internet terutama ‘game online’ akan
menghabiskan uangnya untuk melayani dan mengikuti kesukaan dan keinginan anak
tersebut. Anak yang kecanduan dan tidak berhenti-hentinya bermain internet maka
secara tidak langsung akan mengurangi bahkan menghilangkan minat mereka untuk
belajar. Mereka cenderung lebih memilih bermain dari pada harus belajar.
Pengaruh
lain yang diberikan internet yaitu timbulnya dampak kejahatan dan penipuan.
Kejahatan dan penipuan dunia maya sudah banyak diketahui oleh orang-orang.
Banyak kasus dari dunia maya ini yang telah dipublikasi di televisi, radio, dan
internet itu sendiri. Berkembangnya teknologi juga mengakibatkan berkembangnya
kejahatan didunia maya. Dalam hal ini dikhawatirkan anak-anak akan menjadi
korban ataupun pelaku dalam kasus kejahatan ataupun penipuan dunia maya. Ada
beberapa kasus dimana anak-anak diculik oleh orang yang dikenalnya melalui
jejaring sosial. Selain itu juga banyak penipuan yang terjadi di dunia maya.
Hal ini juga ditakutkan anak-anak yang terlalu sering mengakses internet
pikirannya terbuka bahkan terinspirasi untuk melakukan kejahatan itu juga. Jika
itu sudah terjadi maka pola pikirnya akan berubah dan kepribadiannya cenderung
menjadi negatif.
Dalam
kasus yang lebih parah dari dampak internet itu sendiri ketika anak-anak
terhipnotis lebih menyukai dunia maya dan dunia nyata bahkan sampai sulit
membedakan mana yang dunia maya dan mana yang dunia nyata. Ada banyak kasus
diamana anak-anak yang sudah kecanduan internet lebih memilih bermain internet
dari pada sekolah. Jika itu sudah terjadi maka akan sangat sulit sekali
mengubah kebiasaan dan polapikir dari anak tersebut. Karena pola pikir dan
kebiasaan yang sudah terbentuk seperti itu. Hal ini pun mengakibatkan orang tua
kesulitan menyadarkan anaknya.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi selain internet yang populer saat ini, gadget juga mulai merambah ke semua elemen masyarakat. Gadget seperti telepon genggam saat ini sudah banyak dimiliki oleh semua kalangan. Mulai dari dewasa, remaja, bahkan anak-anak sekang sudah banyak yang memiliki telepon genggam atau yang sering disebut HP (Handphone). Mulai dari anak-anak SMA, SMP, SD, bahkan TK pun sudah ada yang memiliki hp. Mayoritas anak-anak zaman sekarang sudah dimanjakan dan dikenalkan dengan teknologi sejak kecil. Sejak kecil anak-anak sudah dikenalkan dengan gadget seperti laptop, hp, tab, dll. Bahkan ada juga orang tua yang sudah memberikan anaknya gadget sendiri seperti hp sejak kecil. Mereka yang sudah diberikan gadget lambat laun lebih tertarik dengan teknologi dan jika kurang diperhatikan, maka mereka cenderung hidup dengan gadget tersebut. Hingga kasih sayang orang tua kepadanya kurang terasa oleh mereka karena mereka terlalu sibuk dengan gadgetnya dan dunianya. tidak hanya itu, semakin canggih hadget yang dimiliki seseorang tidak hanya memudahkan dalam berkmunikasi tapi juga dapat memberikan dampak negatif lain. Seperti fitur yang ada di dalam BBM (Blackberry Messanger), di dalam bbm kita bisa dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain sesama pengguna blackberry. Selain itu juga kita bisa dengan mudah berbagi gambar dan lainnya. Dalam faktanya BBM ini juga pernah disalah gunakan ketika digunakan untuk saling mengshare konten-konten pornografi. Jika sudah seperti itu, maka akan memberikan dampak negatif kepada anak-anak.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi selain internet yang populer saat ini, gadget juga mulai merambah ke semua elemen masyarakat. Gadget seperti telepon genggam saat ini sudah banyak dimiliki oleh semua kalangan. Mulai dari dewasa, remaja, bahkan anak-anak sekang sudah banyak yang memiliki telepon genggam atau yang sering disebut HP (Handphone). Mulai dari anak-anak SMA, SMP, SD, bahkan TK pun sudah ada yang memiliki hp. Mayoritas anak-anak zaman sekarang sudah dimanjakan dan dikenalkan dengan teknologi sejak kecil. Sejak kecil anak-anak sudah dikenalkan dengan gadget seperti laptop, hp, tab, dll. Bahkan ada juga orang tua yang sudah memberikan anaknya gadget sendiri seperti hp sejak kecil. Mereka yang sudah diberikan gadget lambat laun lebih tertarik dengan teknologi dan jika kurang diperhatikan, maka mereka cenderung hidup dengan gadget tersebut. Hingga kasih sayang orang tua kepadanya kurang terasa oleh mereka karena mereka terlalu sibuk dengan gadgetnya dan dunianya. tidak hanya itu, semakin canggih hadget yang dimiliki seseorang tidak hanya memudahkan dalam berkmunikasi tapi juga dapat memberikan dampak negatif lain. Seperti fitur yang ada di dalam BBM (Blackberry Messanger), di dalam bbm kita bisa dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain sesama pengguna blackberry. Selain itu juga kita bisa dengan mudah berbagi gambar dan lainnya. Dalam faktanya BBM ini juga pernah disalah gunakan ketika digunakan untuk saling mengshare konten-konten pornografi. Jika sudah seperti itu, maka akan memberikan dampak negatif kepada anak-anak.
KONDISI YANG SEHARUSNYA TERJADI ANTARA
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN POLA PIKIR ANAK
Seperti
yang telah dipaparkan sebelumnya mengenai dampak positif yang dapat ditimbulkan
oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, seharusnya yang terjadi
antara perkembangan teknologi dan pola pikir berjalan secara seimbang. Seperti
ungkapan dari Nina Arman, seorang staf pengajar Jurusan Komunikasi FISIP UI,
sebagaimana dikutip Hari dalam BalitaCerdas.com, bahwa kemunculan teknologi
komputer sendiri sesungguhnya bersifat netral. Pengaruh positif atau negatif
yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari
pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara
sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan
memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu
pengembangan intelektual dan motorik anak. Selain itu juga, Mangoenprasodjo
dalam bukunya, “Pengasuhan Anak di Era Internet”, menulis banyak manfaat yang
bisa diperoleh jika anak dikenalkan pada komputer sedini mungkin. Jika cara
Anda benar, Anda tidak hanya membuatnya “melek” teknologi, namun komputer juga
bisa mejadi media untuk mengembangkan cara berpikir dan memecahkan masalah
serta kreativitas si kecil.
Seharusnya
dengan adanya perkembangan ini dapat memudahkan anak-anak dalam berkomunikasi
dan mencari sesuatu informasi namu bukan menjadikan anak-anak itu seorang
plagiat atau malas. Selain itu juga perkembangan teknologi ini seharusnya dapat
membuka pemikiran anak-anak agar lebih kreatif, sebagai penunjang dalam
belajar, sebagai sarana bersosialisasi, dan sebagai pembentuk pola pikir serta
kepribadian diri yang baik. Kemajuan teknologi seharusnya menjadi penunjang
untuk mengoptimalkan dan menumbuhkan pola pikir anak-anak yang positif. Selain
itu juga sebagai penunjang media belajar dan berkomunikasi si kecil. Sebagai
pendukungnya, orang tua juga seharusnya mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan
teknologi ini. Pihak-pihak terkait pun sepeti pemerintah harus membantu
menyaring dan mengawasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
KESIMPULAN
Perkembangan
teknologi terus berkembang tak pernah berhenti. Begitu juga dengan teknologi
informasi dan komunikasi yang terus berkembang sesuai perkembangan zaman. Namun
perkembangan teknologi ini tidak sepenuhnya memberikan dampak positif tapi juga
memberikan dampak negatif pada penggunanya. Dampak negatif ini akan menjadi
lebih buruk ketika korbannya adalah anak-anak.dampak negatif seperti kecanduan
internet dan game online, kejahatan dunia maya seperti penipuan, penculikan dan
yang lainnya, pornografi, membuat kemalasan dan kejenuhan terhadap aktifitas
lain seperti belajar dan bersosial kepada masyarakat, pemborosan dalam
penggunaan uang, dan lain-lain. Semua dampak negatif itu akan berakibat sangat
serius terhadap anak-anak. Karena anak-anak cenderung menerima apa yang mereka
dapat tanpa menyaring terlebih dahulu, sehingga itu akan menentukan pola pikir,
perilaku, kebiasaan dan sampai akhirnya kepribadian. Jika yang mereka dapat
dari awal negatif maka kepribadian yang terbentuk pun akan menjadi negatif
pula. Sehingga dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini perlunya
pengawasan dari orang tua dan pihak-pihak terkait agar lebih membantu dalam
pengawasan dan pembatasan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini
untuk anak-anak agar anak-anak dapat menerima dampak positif bukan dampak
negatif dari semua kemajuan teknologi ini.
DAFTAR PUSTAKA
- Anonim. 2011. Kebiasaan [Custom] Sebagai Hukum. (online). (http://www.pustakasekolah.com/kebiasaan-custom-sebagai-hukum.html. Diakses pada 4 Juni 2012).
- Anonim. 2012. Definisi Perilaku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Adalah Tanggapan Atau Reaksi. (online). (http://ml.scribd.com/doc/21746354/Definisi-Perilaku-Menurut-Kamus-Besar-Bahasa-Indonesia-Adal ah-Tanggapan-Atau-Reaksi. Diakses pada 4 Juni 2011)
- Anonim. 2012. Teknologi. (online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi. Diakses pada 21 Mei 2012).
- Anonim. 2012. Teknologi informasi. (online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi. Diakses pada 21 Mei 2012).
- Anonim. 2012. Teknologi Informasi Komunikasi. (online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi. Diakses pada 21 Mei 2012).
- Indah. 2012. Dampak Internet Untuk Perkembangan Anak. (online). (http://carapedia.com/dampak_internet_perkembangan_anak_info2528.html. Diakses pada 4 Mei 2012).
- Lim, Rudy. 2008. Sikap Dan Pola Pikir Yang Positif. (online). (http://www.andriewongso.com/artikel/artikel_tetap/1928/Sikap_&_Pola_Pikir_Yang_Positif/. Diakses pada 4 Juni 2012).
- Lutfi. 2010. Pikiran Mempengaruhi Nasib Kita….?!. (online). (http://paknewulan.wordpress.com/2010/07/22/pikiran-mempengaruhi-nasib-kita/#more-534. Diakses pada 4 Juni 2012).utfi. 2011.
- Menghilangkan Fikiran Negatif. (online). (http://paknewulan.wordpress.com/2011/12/24/menghilangkan-fikiran-negatif/# more-580. Diakses pada 4 Mei 2012).
- Khairisma, Walid. 2011. PENGARUH KOMPUTER TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK. (online). (http://ml.scribd.com/ doc/94742738/Pengaruh-Komputer-bagi. Diakses pada 4 Mei 2012).
- Mangoenprasodjo, A. Setiono . 2004. Pengasuhan Anak di Era Internet: Mitos TV, Komputer, Spiritual Parenting, hingga Sex Education. Yogyakarta: ThinkFresh. Diakses dari http://ml.scribd.com/doc/94742738/Pengaruh-Komputer-bagi. Pada 4 Mei 2012.
- Melani, Sinta. 2011. Dampak Negatif Perkembangan Teknologi. (online). (http://sintamelani.blogdetik.com/2011/12/12/dampak-negatif-perkembangan-tekno logi/. Diakses pada 21 Mei 2012).
- Siringo-ringo, Suryono Brandoi. 2012. Dampak Internet Terhadap Perkembangan Perilaku Maupun Pola Pikir Anak dan Remaja. (online). (http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/01/30/dampak-internet-terhadap-perkembangan-perilaku-maupun-pola-pikir-anak-dan-remaja/. Diakses pada 4 Mei 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar